Florist Menjadi Kata Kunci Paling Viral di Mesin Pencari > 자유게시판

본문 바로가기
사이트 내 전체검색

자유게시판

Florist Menjadi Kata Kunci Paling Viral di Mesin Pencari

페이지 정보

작성자 Darnell 댓글 0건 조회 7회 작성일 24-04-25 00:56

본문

프로젝트 :

업체명 : QR

담당자명 : Darnell

연락처 : OC

이메일 : darnelllesage@hotmail.com


429926590_7b20984c6b_z.jpgMenurut keterangan mahir-ahli ini, maka bagaimapun juga jeleknya nasib perempuan di dalam kelompok itu, belumlah ia jadi siksaan jiwa yang sangat amat selaku perempuan-perempuan tutupan di peradaban sekarang ini. Sorot mata perem-puan-perempuan kelompok tentunya masih sorot mata "merdeka", menilik gambar-gambar di dalam gua dari puluhan rb tahun yang lalu, yang menggambarkan perempuan ikut "berpesta" dengan kaum laki-laki. Sebagaimana nasib serigala betina di dalam kelompok serigala bukan nasib yang jelek samasekali, - anjing serigala betina masih banyak kesenangannya dan kemerdekaannya, maka perempuan kelompok pun masih banyak kesenangannya & kemerdekaannya.

47706600092_ccef90cc01_b.jpgMaka datanglah di dalam hidup mereka itu satu siksaan pedih, lebih pedih daripada siksaan yang lainnya; datanglah kepadanya siksaan "kesalnya menganggur" siksaan beratnya "duduk tenguk-tenguk". Die Frau und der Sozialismus" berkata, bahwa perem-puan adalah ’makhluk yang paling dulu diperbudak". Namun di lain spot, di dalam majalah "Neue Zeit", ia pernah berkata pula, bahwa perempuan itu merupakan "makhluk jang diperbudak selama-lamanya".

Saat ini umumnya tubuh perempuan itu kecil-kecil & lemah-lemah. Lihatlah di kalangan kaum atasan, di mana "kultur" ini paling mendalam, maka kelemahan ini tampak dengan terang seterang-terangnya. Jawa. Di dalam kalangan kaum bawahan, kaum tani dan kaum buruh, yang perempuannya tidak terlalu dikurung, tetapi diajak berjoang mencari sesuap nasi, maka kelemahan dan kejelitaan itu kurang tampak padanya. Tapi untuk umumnya tidak sanggup dibantah lagi, bahwa perbedaan kekuatan & kebesaran tubuh dan perbedaan kecerdasan antara laki-laki dan perempuan itu, di dalam zaman patriarchat itulah naik-tambahnya, di peradaban patriarchat itulah dipelihara-peliharakannya.

Melepaskan syahwat, membangun keturunan, ialah gampang -, tetapi memelihara keturunan itu tidaklah mudah. Memelihara keturunan itu hajat untuk keahlian, pada banyak pekerjaan, bagi banyak pusing kepala. Dulu di dalam kelompok perempuan saja yang mendapat bagian pusing kepala ini. Laki-laki tinggal bersenang-senang, tak ambil pusing lagi lebih jauh apa akibat pelepasan syahwat itu nanti. Cuman nanti, nanti kalau si anak itu telah besar, kalau si anak itu sudah tidak memusingkan kepala lagi dengan pemeliharaannya, namun sebaliknya profitabel bagi yang mempunyainya, maka laki-laki lantas mau berkuasa atas si anak itu.

Perempuan musti cantik, tapi kecantikannya itu harus lain lagi dari kecantikan Srikandi yang sigap serta tangkas, maupun lain lagi dari kecantikan Brunhilde yang laksana kecantikan singa betina, melainkan haruslah kecantikan jelita, halus bagai sutera, harus "tunduk mata", ramping badan, jatmika, bagai kecantikan bunga melati. Pendek kata, idam-idaman kaum laki-laki adalah orang perempuan yang cukup memuaskan kebirahiannya akan tetapi wajib "halus" dan "lemah lembut", yang benar dengan status perhambaan & kedisiplinan.

Dulu perlaki-isterian itu secara anjing serigala saja, dulu adalah "Zeit-Ehe" maupun "Promiskuiteit". Namun kini perlaki-isterian ini mulai diatur sedikit-dikit, diatur perhubungannya antara laki-laki serta perempuan, serta diatur pula hal-hal yang terkait dengan keturunan-keturunan sebagai hasilnya perhubungan laki-laki dan perempuan itu. Saat ini buat awalnya di dalam sejarah kemanusiaan diadakan hukum yang mengatur perlaki-isterian serta keturunan itu. Memang urusan keturunan inilah pokok-pangkal segala hukum perlaki-isterian, asal-mula semua hukum perlaki-isterian.

Lama sekali periode ini. Akan tetapi lambat laun datanglah perubahan. Tingkatan mencari hidup dengan berburu dan mencari ikan berganti dengan tahapan, karangan bunga Semarang yang pencaharian hidupnya secara lain. Banyak terampil mengatakan, bahwasannya tahapan perburuan & pencaharian ikan itu, diikuti oleh proses menternakkan binatang, tingkatan penggembalaan. Binatang-binatang yang orang tangkap di waktu perburuan itu, yang tidak mati, orang peliharakan, & ini jadi asal-asalnya orang memelihara ternak: memelihara sapi, memelihara kuda, memelihara kambing, memelihara kerbau.

Malahan dialah yang jadi indukan perkembangan, induknya "kultur", yang mula-mula. Dialah petani yang pertama, tetapi dia pulalah yang pertama sekali mulai terbuka ingatannya menciptakan rumah. Laki-laki masih banyak lari kian-kemari di hutan, ditepi-tepi sungai, di pantai laut, di padang-padang rumput, di rawa-rawa, namun dia, perempuan, sebab menjagai hamilnya, ataupun menjagai anak-anaknya yang kecil dan kebunnya yang sederhana, florist Semarang namun tak dapat ditinggalkan itu, dia mulai mencoba menciptakan ruang kediaman yang terus.

Pelayan-pelayan ialah di kalangan kaum atasan itu guna mengerjakan pekerjaan yang berat-berat. Tetapi toh, hidup kaum perempuan atasan itu dari dulu mula satu "kehidupan rumah tangga" belaka. Sekolah-sekolah, kantor-kantor, ruang-tempat dunia ramai, pekerjaan-pekerjaan selaku klerk, komis, pemegang buku dsb, tertutup rapat-rapat kepada mereka. Di rumah tangga saja mereka musti mendekam. Tulisan "dia saleh & menenun", tulisan batu kubur yang berbunyi demikian itu terutama sekali terdapat untuk kubur-kubur kaum perempuan kelas atasan.

회원로그인

접속자집계

오늘
13,115
어제
14,199
최대
15,110
전체
2,118,266

그누보드5
Copyright © 소유하신 도메인. All rights reserved.